27 Maret 2010

PSIS Digunduli Persidafon 0-10

imageMemalukan! Cristiano Lopes dan kawan-kawan tidak mampu menjaga nama baik PSIS. Di pertandingan lanjutan Kompetisi Divisi Utama lawan Persidafon Dafonsoro di Stadion Barnabas Youwe Sentani Jumat (26/3) sore, tim besutan Hanafing dibantai 0-10 (0-2).

Itu merupakan skor kekalahan terbesar PSIS sepanjang sejarah. Hasil itu sangat mengecewakan tim pelatih dan manajemen Mahesa Jenar. Tiket ke Copa Indonesia pun jadi lepas.

Sepuluh gol tanpa balas yang bersarang di gawang Basuki itu dicetak oleh Lukas Ronald Rumkabu menit 7, Elie Aiboy (10'), Izaac Wanggai (47'), Bruno Casmir (54'), Javier Rocha (57', 81'), Patrick Wanggai (62', 78'), Carlos Raul (64'), dan Bejo Sugiantoro (88').


"Saya tidak menyangka akan kalah sebesar itu. Motivasi dan semangat tanding pemain sudah tidak ada lagi di pertandingan tersebut," ungkap Manajer Tim Setyo Agung Nugroho.

Di babak pertama, anak-anak Semarang sebenarnya mampu memberikan perlawanan. Namun, pada awal babak pertama di pertandingan yang dipimpin oleh Saripudin ini, PSIS sudah kemasukan dua gol lewat Lukas dan Elie Aiboy.

Padahal, di laga tersebut pelatih Hanafing menurunkan pemain full team. Penjaga gawang dipercayakan kepada Basuki. Lini belakang dijaga Eko Pujianto, Idrus Gunawan, dan Heri Susilo. Sayap kiri ditempati Denny Rumba dan sayap kanan oleh Iwan HW. Gelandang serang diisi Gustavo Chena, Yaris Riyadi, dan Imral Usman. Sedangkan penyerangnya adalah Cristiano Lopes dan Miro Baldo Bento.

Mereka hanya mampu memberikan perlawanan hingga babak pertama saja. Setelah itu, pada babak kedua, Lopes cs sudah bermain tanpa motivasi. Tak heran, pemain tuan rumah yang mengendalikan permainan dengan mudah membobol gawang PSIS delapan gol.

"Dari sepuluh gol tersebut, lima gol dinilai offside, dua gol penalti, dan tiga gol lainnya murni. Faktor nonteknis yang kuat di laga itulah yang membuat pemain tidak punya motivasi dan semangat tanding," terang Agung.

Mantan Manajer Tim PSIS Yunior itu mempertanyakan profesionalisme pemain PSIS. Mereka di tim kebanggaan warga Semarang ini dibayar dengan nilai kontrak cukup tinggi. Manajemen juga sudah memberikan fasilitas yang diminta pemain. Selain itu, gaji juga tidak pernah terlambat diberikan. Namun, kontribusi yang diberikannya tidak sebanding.

"Jelas manajemen sangat kecewa dengan hasil ini. Meski faktor nonteknis cukup besar di laga tersebut, pemain seharusnya tidak boleh terpengaruh. Mereka harus tetap fight dan profesional," katanya.

Di pertandingan terakhir lawan Gresik United 30 Maret nanti, Agung ingin pemain memberikan permainan terbaiknya untuk PSIS. Mereka diminta main habis-habisan. "Kami akan menyusulkan lima pemain baru ke Gresik untuk menghadapi pertandingan terakhir," tandasnya.

SUMBER : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sport/2010/03/26/5329/PSIS-Digunduli-Persidafon-0-10

Artikel Yang Berhubungan



Widget by ardie