Arkeolog mengeluarkan sarkofagus utuh Ratu Mesir Behenu dari pemakamannya berusia 4 ribu tahun dekat piramida di Saqqara, di mana satu dindingnya terlindung oleh mantera.
Kepala arkeolog Zahi Hawass menemukan pintu makam ratu kerajaan kuno tersebut telah rusak, kecuali dinding dalam yang terlindungi oleh mantera yang diasumsikan membantunya dalam kehidupan setelah kematian.
Masyarakat Mesir kuno percaya bahwa jiwa bangsawan dapat terbang ke surga atau secara alternatif menggunakan tangga dan titian dengan bantuan mantera religius.
Mantera ukiran itu disebut sebagai Teks Piramida adalah budaya yang sama dengan makam kerajaan selama dinasti kelima dan keenam.
“Teks Piramida pertama kali ditemukan di dalam makam piramida Raja Unas di Saqqara, raja terakhir dinasti kelima,” ujar Hawass.
Nekropolis Saqqara yang terkenal terletak di 30 km selatan Kairo, didukung oleh kota terdekat Memphis dan runtuh karena pencurian barang kuno.
Dinasti kelima berkuasa antara 2465 hingga 2323 sebelum masehi, sementara dinasti keenam dari 2323 hingga 2150 sebelum masehi. Kerajaan kuno tersebut jatuh ke masa kelaparan dan pemberontakan social, yang berusaha menghancurkan kekuatan yang terpusat.
Philippe Collombert yang mengepalai misi Prancis yang menggali sisa Behenu mengatakan, bahwa tim menemukan sarkofagus tersebut yang jumlahnya banyak sekali di dalam nekropolis Pepi I di Saqqara.
“Sarkofagus tersebut terawat dan terukir dengan judul yang berbeda tentang ratu tersebut, tetapi tidak mengatakan identitas tentang suaminya,” ujar Collombert.
Para arkeolog belum yakin apakah Behenu merupakan istri dari Pepi I atau Pepi II, keduanya adalah penguasa dinasti ke-enam.
Piramida 25 meter Behenu ditemukan pada tahun 2007 sepanjang dengan piramida tujuh ratu lainnya milik Inenek, Nubunet, Meretites II, Ankhespepy III, Miha dan seorang ratu yang belum teridentifikasi.
Agensi berita MENA juga melaporkan pada hari Rabu (03/03) bahwa Mesir telah menerima sebanyak 25 ribu artefak dari London, beberapa di antaranya telah dipamerkan di Museum Inggris untuk lebih dari satu abad.
Dikatakan bahwa artefak tersebut disimpan di dalam Museum di Mesir tetapi tidak secara spesifik menyebutkan apakah dikirim ke Mesir untuk periode permanen atau hanya pinjaman sementara.
Sumber : Inilah.com