Menurut legenda, di perairan sungai Kamboja, terdapat sejumlah stingray lainnya dengan lebar sirip mencapai 14 kaki.
Pari berukuran enam kaki itu diabadikan lewat kamera di Sungai Maeklong oleh pakar biologi AS, Zeb Hogan (34 tahun), yang sedang berkeliling dunia untuk mencari ikan air tawar terbesar.
Hogan dipandu oleh Rick Humprheys asal Inggris yang mengelola perusahaan penangkapan ikan di Kamboja.
Humphreys yang sudah sejak lama bermimpi menemukan ikan pari “raksasa,” menyebutkan, “Ini baru permulaan. Masih banyak pari yang lebih besar dari ini.”
Riset Hogan merupakan bagian dari proyek Megafishes yang didanai oleh National Geographic Society.
Proyek berdurasi tiga tahun yang diawali pada 2006 itu bertujuan mendokumentasikan dan melindungi ikan air tawar raksasa dengan berat sedikitnya 200 pon (91 kilogram) atau panjang 1,83 meter.
Tahun lalu, Humphreys dan rekannya, Wuttichai Khuensuwan, berhasil menangkap 40 ikan pari di Sungai Ban Pakong dan Maeklong, termasuk ikan paling besar yang bobotnya mencapai 220 kilogram.
Menurutnya, ikan pari lebih kuat dibanding ikan lainnya – mengingat ikan pari kerap meloloskan diri dari jaring dan perlu 15 orang serta waktu selama sekitar enam jam untuk mengangkatnya ke permukaan. “Kekuatan mereka telah menjadi legenda.”
Meski begitu, anggota Humphreys tetap harus berhati-hati. Ikan pari memiliki duri beracun di bagian ekornya yang dapat menembus kulit dan tulang manusia.
Pada 2006, pakar flora dan fauna asal Australia Steve Irwin tewas setelah dadanya tertusuk duri ikan pari.
sumber :http://kask.us/2214083
