LONDON - Inggris mendesak Facebook agar menyediakan sebuah fitur yang dapat membantu seseorang pengguna bila dalam keadaan bahaya. Dengan fitur tersebut, pengguna Facebook yang merasa terganggu atau terancam saat melakukan chatting dengan orang asing bisa langsung mengklik fitur tersebut.
Tentu saja, Fitur tersebut akan langsung terhubung dengan kepolisian. 'Panic Tombol' tersebut digembar-gemborkan setelah banyaknya kasus kejahatan yang menimpa pengguna Facebook. Terakhir kali, seorang remaja Inggris berusia 17 tahun, bernam Ashleigh Hall menjadi korban Facebook. Ia meninggal di tangan Peter Chapman, yang dikenalnya melalui situs jejaring pertemanan tersebut. Pimpinan partai Buruh, Harriet Harman menegaskan pemerintah Inggris mendesak Facebook Untuk segera membuat alarm tanda bahaya tersebut. Situs jejaring sosial yang memiliki pengguna sekira 400 juta tersebut seringkali dijadikan sasaran oleh para predator anak-anak.