Jarang sekali orang dewasa yang mengalami tidur nyenyak. Karena memang 44 persen orang dewasa hingga tua mengalami masalah tidur. Tidur kurang dari 6-7 jam per hari sudah menjadi kebiasaan buruk banyak orang.
Bila Anda termasuk salah satu orang yang mengalami susah tidur, coba makanlah pisang di malam hari untuk membantu tidur lebih nyenyak.
Penelitian dari University of Wisconsin yang sudah dipublikasikan pada Journal of Neuroscience tahun 2007 menunjukkan bahwa gen yang mengontrol aliran kalium (potasium) ke dalam sel diperlukan untuk mempertahankan tidur normal, dilansir Huffingtonpost, Kamis (24/2/2011).
Pisang merupakan salah satu contoh buah yang banyak mengandung kalium atau potasium. Pada pisang ditemukan kandungan potasium yang tinggi sebesar 400 mg yang setara dengan segelas jus jeruk atau kentang kukus.
Meski penelitian tersebut dilakukan pada lalat buah, namun peneliti mengatakan bahwa ada implikasi yang kuat antara manusia dan lalat buah, karena memiliki gen pengendali kalium yang sama.
Tak hanya membuat tidur lebih nyenyak, penelitian lain menunjukkan bahwa makan pisang di malam hari bisa membantu mengobati gangguan sleep apnea (gangguan susah bernapas saat tidur).
Orang yang mengalami obstructive sleep apnea (OSA) bisa mengalami tersedak berulang kali ketika tenggorokan tiba-tiba tertutup saat tidur. Gangguan tidur ini juga bisa mengancam nyawa.
Peneliti dari University of New England di New South Wales menyebutkan pisang dapat membantu mengatasi gangguan tersebut. Hasil studi awal menunjukkan bahwa fosfolipid (asam lemak pada pisang) dapat tetap aktif dalam mulut selama enam jam, yang sama artinya dengan periode tidur yang memuaskan).
Fosfolipid diketahui dapat menjaga tenggorokan tetap terbuka sehingga menghindari tersedak saat tidur dan membantu pasien OSA mendapatkan tidur yang berkualitas.
"Temuan awal kami menunjukkan bahwa pisang dapat menawarkan alternatif yang relatif murah dan lezat sebagai bagian dari pengobatan untuk pasien dengan obstructive sleep apnea," jelas Dr Tom Van der Touw, salah satu peneliti.