Bari - Secara mengejutkan, AS Roma menjadi salah satu kandidat scudetto saat Liga Italia memasuki masa-masa akhir. Giallorossi memilih untuk menekan para kompetitor, bukan tertekan.
Roma sempat mengecap capolista, pucuk pimpinan klasemen Seri A, selama 10 menit. Ketika Roma di San Nicola unggul 1-0 atas Bari lewat gol Mirko Vucinic di menit 19, di Giuseppe Meazza, Inter Milan masih imbang dengan Bologna.
Capolista untuk Roma memang cuma berusia 10 menit karena di menit 29, Inter 'kembali' ke puncak kala mereka merobek gawang Bologna. Di akhir, Inter menang 3-0 dan posisi mereka kokoh di puncak.
"Karena Inter masih di puncak, maka mereka adalah favorit merebut scudetto. Mereka punya skuad besar yang mampu menangani tiga kompetisi," komentar pelatih Roma Claudio Ranieri di Football Italia.
Sebagai kuda hitam, beban jelas tidak ada di pundak Daniele De Rossi cs. Mengingat Giallorossi sudah melewati ekspektasi, maka gelar juara adalah bonus. Alhasil, tak ada tekanan yang mereka rasakan.
"Kami punya sisa antusiasme dan adrenalin, ditambah lagi kami secara fisik sedang bagus. Kami tidak akan merasakan tekanan atau kehilangan konsentrasi," imbuh Ranieri lagi.
"Mungkin saja Roma akan mengalami off-day, itu mungkin terjadi. Tapi pintu menuju scudetto terbuka di hadapan kami dan kami harus bekerja keras di setiap pertandingan," kata allenatore berjuluk Tinkerman itu.
Liga Italia masih menyisakan enam pekan. Roma pun bertekad untuk meraup hasil maksimal. Bila target itu bisa mereka penuhi, maka tekanan akan berada di pundak Inter.
"Sekarang semua terserah kami apakah kami mau memenangi tiap pertandingan atau tidak. Hari ini, pertandingannya sulit karena Bari menyulitkan kami dengan empat penyerangnya," demikian Ranieri.
Sumber : detiksport.com